TOPNas, Tolioli – Warga Soni tiba-tiba digegerkan dengan kobaran api yang meluap dari arah kompleks Pondok Pesantren Al-Ittihad DDI Soni di Desa Soni Kec.Dampal selatan Kab.Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Berdasarkan laporan aparat kepolisian setempat kebakaran hebat yang melanda Pondok Pesantren Al-Ittihad itu terjadi sekitar pukul 18.30 saat para pembina dan santri sedang melaksanakan shalat Magrib di Masjid pondok, Kamis (5/05/2023).

Salah satu saksi mata Aisyah (60) th, yang merupakan warga sekitar pondok pesantren menerangkan bahwa “pada jam 18.45 wita kami melihat kebakaran sebuah asrama pembina kemudian kami hanya bisa berteriak meminta tolong, api… api,” jelas Aisyah.

Sementara itu, Muh Agit (14) salah seorang santri yang menyaksikan kebakaran itu pertamakali terjadi bermula dari sebuah lemari pakaian milik salah seorang santri, karena bangunan yang sebahagian besar terbuat dari kayu, dan minimnya alat pemadam kebakaran membuat api dengan mudah menjalar ke asrma lainnya.

Setelah dilakukan upaya pemadaman para santri dibantu warga dan personil polsek dampal selatan dipimpin oleh Kapolsek dampal selatan Akp E Agus waluyo dan koramil 1305 dampal selatan dipimpin Serka Herman

dengan peralatan sedanyan, api akhirnya baru berhasil dipadamkan pada sekitar pukul 21.00 wita.

“Pada saat kejadian saya berada di lantai atas asrama pembina sementara istirahat dan melihat di asrama bawah ada yang terbakar, sehingga kami bersama salah satu pembina atas nama Bpk Adam segera mengecek sumber asap yang berasal dari lantai bawa asrama pembina itu, setelah itu kami melihat bahwa telah terbakar sebuah lemari santri dan menjalar kekamar pembina dan asrama lainnya” ujar Agit.

Akibat dari kebakaran tersebut 3(tiga) unit asrama yang terdiri dari Asrama pembina, asrama kitab, asrama hafiz yang dihuni oleh pembina sebanyak 5 Orang dan santri santri putra sebanyak 120 orang.

Sementara sejumlah barang milik para santri lainnya juga turut hangus terbakar diantaranya:

1. Lemari pakaian santri berjumlah 100 unit (kayu)

2. Kitab kuning sebanyak 200 kitab

3. Pakaian santri

4. Sound system

5. Kasur ukuran 1 m x 2 meter sebanyak 100 buah

6. Tabung gas 3 kg 1 buah

7. Kompor gas 1 buah

8. Uang Cash milik santri sebanyak Rp. 40.000.000.

Diperkirakan total kerugian material akibat kebaran tersebut ditaksir mencapai Rp 200.000.000.-(dua Ratus juta rupiah).

Pasca peristiwa kebakaran tersebut para warga pondok pesantren beraharap pihak terkait dalam hal ini pemerintah daerah melalui dinas Sosial dapat segera melakukan upaya penanganan korban.

Warga juga berharap kiranya pemerintah kecamatan dampal selatan menyiapkan fasilitas mobil damkar untuk melakukan pemadaman sewaktu waktu jika ada kebakaran di kecamatan dampal selatan.***